Newest Post

Profil Jurusan Multimedia dan Profil Kelas XMM1

| Minggu, 23 Februari 2014
Baca selengkapnya »

Profil Jurusan Multimedia dan Profil Kelas XMM1

Posted by : Unknown
Date :Minggu, 23 Februari 2014
With 0komentar

Hal-hal Penting dalam Pembuatan Komik

| Kamis, 13 Februari 2014
Baca selengkapnya »

Menggambar merupakan suatu hobi yang menarik dan menyenangkan. Banyak sekali buku yang menjelaskan bagaimana cara menggambar yang baik (baik gambar karakter, lingkungan alam, atapun gambar konstruksi bangunan), tetapi jarang sekali yang membahas mengenai cara menggambar komik seutuhnya.
Komik sangat berbeda dengan menggambar suatu karakter, atau menggambar suatu pemandangan alam meskipun dua hal tersebut termasuk bagian dari komik. Komik memerlukan rentetan gambar yang saling berhubungan dan bercerita, sehingga para pembaca bisa memahami isi dan maksud gambar kita tersebut. jadi diperlukan ketekunan dan usaha untuk bisa menguasai teknik menggambar komik dengan baik, walaupun hal tersebut bukan merupakan hal yang sulit dilakukan.
Beberapa hal yang penting untuk menggambar komik:

*Tema dan cerita
Hal yang pertama perlu dipikirkan adalah sebuah tema dari cerita komik kita, bisa berupa perjalanan, pertualangan, persilatan, percintaan, dan lain sebagainya.
Tidak perlu terlalu rumit, tetapi yang memiliki orisinalitas yang tinggi dan perkembangan cerita yang baik. Dapat berupa tulisan atau bayangan imajinasi kita.

*Draft Cerita
Sedikit berbeda dengan sketsa kasar draft cerita atau di Jepang disebut dengan Name adalah dasar dari rentetan peristiwa yang akan kita buat gambarnya. Pada draft cerita sudah dibuat bentuk panel-panel per lembar gambar walaupun masih dalam bentuk sederhana, sehingga jelas jalan ceritanya. Nah, draft cerita inilah yang menjadi dasar untuk menggambar komik. Ataupun jika kita seorang pembuat cerita (story teller) kita dapat membuat draft cerita yang baik agar dapat digambar oleh partner komik kita sehingga menghasilkan karya yang indah. 


taken from 'bakuman' manga


















taken from 'bakuman' manga


*Sketsa kasar
Sketsa kasar adalah gambar gambar kasar, yang merupakan dasar dari gambar jadi. Dapat digambar dengan menggunakan pensil, disini kita dapat mengatur proporsi karakter, sudut pandang, background, dan lain- lain. Setelah sketsa kasar selesai kita sudah siap melakukan penintaan.





*Gambar Jadi


Gambar jadi adalah hasil gambar (manuskrip) yang telah selesai dikerjakan. Digambar dengan menggunakan tinta dengan teknik bebas, berdasarkan pada sketsa kasar.



taken from 'bakuman' manga



*Karakter
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembuatan karakter. Karakter atau tokoh dalam komik kita harus dibuat dengan baik dan memiliki karakteristik yang seragam atau berbeda-beda, terserah kepada kita sebagai pengarang komik.






































Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengambar atau mengarang komik, tentu saja setiap poin dapat berubah urutannya ataupun berkurang sesuai dengan teknik kita masing-masing. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita dalam menciptakan karya-karya terbaik.

Hal-hal Penting dalam Pembuatan Komik

Posted by : Unknown
Date :Kamis, 13 Februari 2014
With 0komentar

Belajar Jadi Komikus Yuk~!!!

|
Baca selengkapnya »
“Menjadi pengarang manga (mangaka, ind : komikus) adalah sebuah pertaruhan menyabung nyawa. Bukan hanya perlu bakat minat dan semangat, tapi juga perlu keberuntungan”.
Oleh sebagian orang, membuat komik dianggap lebih sulit daripada membuat novel. Apabila kita lihat secara gampangannya, jika seorang penulis ingin membuat suatu buku yang berupa karya fiksi, penulis itu hanya memerlukan ide untuk mengarang dan menuliskannya dalam bentuk yang dia inginkan. Setelah jadi, karangan itu disetorkan ke penerbit. Jika cocok, bisa langsung dicetak dan dipasarkan. Dalam prakteknya mungkin tak semudah itu. Tapi begitulah kira-kira garis besarnya. Dalam proses pembuatan komik, langkah semacam itu boleh dikata baru langkah awal saja.
Setelah membuat ceritanya (yang jumlah halamannya tidak kalah tebal dengan novel), langkah selanjutnya adalah menentukan karakter (gambar/perwujudan tokoh-tokoh dalam ceritanya). Biasanya mangaka akan membuat berbagai karakter yang berbeda, dengan wajah dan style yang berbeda – beda pula. Kemudian, barulah diseleksi mana yang cocok menjadi tokoh – tokoh dalam ceritanya.
Sebelum mulai membuat komik, para mangaka biasanya berlatih terlebih dahulu. Mereka biasanya akan berlatih menggambar berbagai macam gaya dan ekspresi dari tokoh – tokohnya.
Stelah itu barulah mangaka memulai proses pengerjaan komik. Memang tak mudah menerjemahkan suatu karya tertulis (berupa teks) ke dalam bentuk komik. Karena itu mangaka membuat sketsa kasar terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mendapat komposisi yang pas dalam panel – panel komik, mulai dari sudut pandangnya hingga mimik wajah tokoh – tokohnya.
Setelah sketsa kasar selesai, mangaka akan membuat gambar halusnya dan yang terakhir tinggal merapikan, menebali garis, mengarsir, dan mewarnai billa perlu (komik/manga biasanya hitam – putih, namun terkadang ada halaman khusus yang berwarna selain sampulnya).
Kemudian, komik yang sudah jadi tinggal di scan. Hasil scanner lalu diedit dengan komputer untuk menyempurnakan hasil gambar dan untuk memberi dialog kata.
Setelah selesai diedit dengan komputer, data komik yang sudah jadi di burn ke dvd-rw (disimpan dalam CD atau DVD). Untuk lebih praktis, bisa juga di-copy ke flashdisk.
Terakhir, tinggal di cetak deh… \(^o^)/
Mudah ???
Kalau cuma buat dua tiga halaman sih masih mudah…
Tapi, biasanya para mangaka harus membuat sekitar lebih dari 200 halaman untuk 1 komik / volume..!!!
Kayak gambar dibawah ini nih :
Banyak banget ya…

Belajar Jadi Komikus Yuk~!!!

Posted by : Unknown
Date :
With 2komentar

Beberapa Peralatan yang dibutuhkan Dalam Proses Pembuatan Manga

|
Baca selengkapnya »







Dalam Menggambar manga, tentunya selain kemampuan menggambar juga dibutuhkan peralatan yang mendukung guna mendapat hasil yang bagus dan setara dengan manga buatan mangaka profesional. Alat alat tsb sangat khusus dan tidak tersedia disembarang tempat. Alat-alat yang sering di gunakan oleh beberapa mangaka profesional seperti Akira Toriyama, Eiichiro Oda, Hiro Mashima, Hiroyuki Takei, tite kuba, etc. Berikut Peralatan Yang di butuhkan dalam Menggambar Manga :

MANUSCRIPT PAPER ( KERTAS NASKAH )
Kertas seperti ini sangat sulit ditemukan di indonesia, saya pikir mungkin tidak ada malah. Namun jangan khawatir, kamu bisa menggantinya dengan kertas HVS ukuran A4 dengan memberinya garis tepi seperti yang kalian lihat pada contoh gambar disamping ini.









PENA ( G-Pen, Maru-Pen, Drawing Pen, Rotring )

G-Pen

Harga G-pen sangat mahal karena G-pen adalah pena original dari negara Jepang. G-pen Biasanya digunakan Oleh para mangaka untuk menggambarkan rambut, mata dan lekuk wajah, dll. Namun ada juga mangaka yang menggunakannya untuk menggambar lekuk tangan dan kaki, namun ini sangat jarang di jumpai. Selain Mahal, Pena jenis ini juga sangat Sulit dicari di indonesia. Pena jenis ini juga sulit digunakan jika si pengguna belum terbiasa.



Maru Pen

Maru Pen biasanya digunakan untuk menggambar latar belakang, seperti background pepohonon, dll. Harganya relatif mahal juga karena merupakan pena kualitas tinggi buatan jepang.




Rotring Pen

Rotring pen berfungsi sebagai pengganti Maru pen, pena ini juga berfungsi untuk membuatlatar belakang. Harga pena ini cukup terjangkau. Biasanya Orang menggunakan yang berukuran 0,1.



Drawing Pen

Merupakan Pena yang berfungsi untuk menggantikan G pen dan Maru pen. Di bandingkan G pen, pena ini lebih mudah di gunakan. Selain itu harganya juga lebih murah dan gampang dicari di toko2 alat tulis. Untuk kualitas terbaik sebaiknya pilih yang waterproof dengan ukuran 0,1 - 0,2.


FUDE PEN DAN MCKEE PEN
Masih Berbicara mengenai jenis-jenis Pena, namun ini beda. Fude pen dan McKee Pen digunakan untuk menghitamkan bagian tertentu


Fude Pen

Digunakan untuk menghitamkan Rambut dalam manga. Fude pen ini sangat penting karena dalam suatu manga pastilah ada karakter yang berambut hitam.



McKee Pen

Warna yang zaim di gunakan yaitu Pen berwarna hitam, NAmun Warna lainnya juga digunakan dalam mewarnai untuk cover chapter manga. Pen jenis ini digunakan untuk menghitamkan latar belakang, dan juga dipakai untuk memperindah latarbelakang sama halnya dengan Screentone.



SCREENTONE
Screentone digunakan untuk memperindah latar belakang agar terlihat lebih bagus dan nyata. Screentone merupakan hal yang sangat penting dalam membuat manga, guna meningkatkan kualitas sebuah manga. Screentone terbagi atas dua yaitu Screentone tempel dan Burnisher.


Sreentone Tempel

Screentone jenis tempel ini lebih mudah digunakan karena sangat praktis. Ada banyak bentuk motif screentone tempel yang bermacam-macam. Walaupun screentone sangat penting, tapi jarang sekali ditemukan di indonesia.



Screentone Burnisher

Bentuknya seperti pena. Sangat sulit pemakaiannya, di butuhkan teknik khusus dalam penggunaannya. Jika sudah mahir, hasilnya bisa lebih baik dibandingkan screentone tempel. Hanya saja, sama halnya dengan screentone jenis tempel, jenis ini juga sedikit sulit dicari di indonesia.





TINTA PUTIH
Dalam menggambar manga, tita putih juga mempunyai peran yang penting. Digunakn di bagian-bagian tertentu dengan teknik penggunaan yang harus berhati-hati. Memiliki fungsi untuk memperindah background, memberi efek putih pada mata, rambut, dll. Sebaiknya tinta putih itu yang waterproof, biasanya di indonesia merek tipe-x.




TINTA PEN

Sangatdiperlukan dalam teknik mewarnai dan menghitamkan pada sisi tertentu dalam manga. Bahan ini mudah dicari dan didapatkan. Sebaiknya gunakan Tinta Cina Atau India, Karena mutunya yang bagus, terbukti karena kebanyakan para mangaka di jepang menggunakan tinta cina, dan tinta india sebagai pengganti tinta cina.






PENSIL

Pensil merupakan salah satu peralatan yang tidak kalah pentingnya dalam proses menggambar manga. Para mangaka dijepang biasanya mengunakan pensil kayu dengan berbagai jenis dengan level ketebalan yang berbeda-beda mulai dari 2b, 2,a hingga Hb. Namun Adakalanya juga untuk menggunakan pensil Mekanik. Pensil kayu memiliki banya fungsi, yaitu untuk membuat sketsa kasar, membuat asiran, bayangan, dll. Sedangkan pensil mekanik biasanya digunakan untuk membuat gambar halus, sketsa, gambar dasar, dll. Untuk hasil maksimal pilihlah pensil mekanik yang berukuran 0,5 dengan mat pensil 0,01.



RULER

Yang ini juga tidak kalah penting, kaena merupakan unsur utama dalam pemuatan penel. Biasanya digunakan untuk membuat panel, effect, dll. Ada banyak macam penggaris yang bisa digunakan. namun yang lazim digunakan ialah pengaris berukuran 15-30 cm.



KUAS
Digunakan untuk memakai tinta hitam dan tinta putih, digunakan dalam pembuatan efek pada background jug memberi efek putih pada bagian mata dan kilauan rambut.






Masih banyak lagi alat pendukung dalam menggambar manga, alat-alat yang saya sebutkan diatas meerupakan alat-alat yang lazim digunakan oleh para mangaka. Mohon lritik dan saran, atau sekedar ingin memberi opni dll silahkan koment atau post pada chat box.

Beberapa Peralatan yang dibutuhkan Dalam Proses Pembuatan Manga

Posted by : Unknown
Date :
With 2komentar

Sejarah Manga (Komik Jepang)

| Senin, 30 September 2013
Baca selengkapnya »

Manga (漫画) (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luarJepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka (漫画家) (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang menggambar manga.
Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu chapter/bab). Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun seperti “ジョジョの奇妙な冒険 / Jojo no Kimyō na Bōken /JoJo’s Bizarre Adventure / Misi Rahasia“. Umumnya, judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ANIME) contohnya adalah seperti Naruto, Bleach dan One Piece
Beberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah “Basilisk” (tidak beredar di Indonesia) berdasarkan dari novel “甲賀忍法帖, Kōga Ninpōchō” oleh Futaro Yamada, yang menceritakan pertarungan antara klan ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif
Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.
Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di jepang), beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern, DevilMan, Saigake!! Otokojuku dan lain lain.
Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20′th Century Fox), dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak produser barat.
Berikut adalah genre-genre yang ada di manga. Selain itu, banyak dari jenis-jenis berikut juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.
  • Aksi ‘akushon’ (アクション) : Bercerita tentang pertempuran, perkelahian, atau kekerasan
  • Fantasi ‘fantajī’ (ファンタジー) : Bercerita tentang benda-benda aneh atau memiliki kekuatan di luar logika, dunia yang tidak terlihat atau lain
  • Historis ‘hisutorikaru’ (ヒストリカル) : Bercerita tentang sejarah seseorang, benda, ataupun suatu tempat
  • Seni bela diri ‘budō’ (武道) : Bercerita tentang berbagai seni bela diri
  • Misteri ‘Nazo’ (謎} : Bercerita tentang sebuah misteri
  • Roman/Percintaan ‘Romansu’ (ロマンス) : Bercerita tentang percintaan
  • Olahraga ‘supōtsu’ (スポーツ) : Bercerita tentang berbagai olahraga
  • Supernatural ‘chō shizen’ (超自然) : Orang-orang yang berada dalammanga tersebut memiliki kekuatan di luar logika
Genre Berdasarkan jenis pembaca
  • Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo (子供) — untuk anak-anak.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei (女性) (atau redikomi) — wanita.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen (青年) — pria.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo (少女) — remaja perempuan.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen (少年) — remaja lelaki.
Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.
Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan (小学館) dan Shueisha(集英社).
Gaya penggambaran

Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambarLolicon maupun Shotacon.
Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan setting yang realistis.  Tetap, Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya yang biasa disebut tone.
Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu, para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan. Contoh yang umum di Indonesia mungkin karaya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City Hunter. Atau karya lain Ah ! My Goddess yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume volume awal.
Doujinshi
Doujinshi adalah sebutan bagi manga yang dibuat oleh fans manga tersebut yang memiliki alur cerita atau ending yang berbeda dari manga aslinya. Para fans ini biasa mendistribusikannya dari tangan ke tangan, dijual secara indie di toko doujinshi, atau mengikuti konvensi akbar doujinshi yang biasa disebut Comiket. Disini dijual ribuan judul doujinshi tiap tahunnya. Pengunjungnya bisa mencapai 400.000 orang.
Doujinshi sendiri kadang menjadi batu loncatan seseorang/kelompok untuk menjadi mangaka. Ken Akamatsu (Love HinaNegima) juga sering membuat dojin karyanya sendiri. Manga yang bertema hentai biasanya adalah dojin dari manga tertentu yang sudah terkenal. Biasanya karakter manga tersebut memang didesain untuk jadi “sasaran” para dojin-ka (sebutan bagi para pembuat dojin, sama seperti manga-ka).
Kategori Manga Pornografis
Biasanya disebut “hentai” (変態) dalam bahasa Inggris, meskipun istilah ecchi (H) lebih sering dipakai. Ecchi sendiri sebenarnya merupakan cara penyebutan orang Jepang untuk huruf “H” dari kata ‘hentai’.
  • Softcore
  • Hardcore
    • ero-guro (erotic-grotesque)
    • futanari (hermafrodit)
    • kemono (hewan setengah manusia)
Manga di luar Jepang
Manga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di negara-negara di luar Jepang termasuk CinaPerancisItaliaMalaysiaIndonesia dan lainnya. Untuk beberapa negara terdapat sebutan tersendiri untuk menyebut komik:

Sejarah Manga (Komik Jepang)

Posted by : Unknown
Date :Senin, 30 September 2013
With 0komentar
▲Top▲